Advertisement

Menhut Raja Juli Antoni: Hutan Jadi Motor Pertumbuhan Hijau

Newswire
Sabtu, 11 Oktober 2025 - 15:47 WIB
Maya Herawati
Menhut Raja Juli Antoni: Hutan Jadi Motor Pertumbuhan Hijau Hutan / Ilustrasi Freepik

Advertisement

 

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyebut hutan memiliki peran sentral dalam mendorong pertumbuhan hijau dan menjadi solusi nyata menghadapi tantangan iklim global.

Hal ini disampaikan Menhut sekaligus menegaskan komitmen Indonesia memimpin penerapan solusi berbasis alam (nature-based solutions) dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.

Menhut, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/10/2025), mengatakan solusi berbasis alam tak hanya mempercepat pembangunan hijau, tapi juga mengakselerasi pilar utama visi tersebut melalui ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan.

"Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Kehutanan menetapkan lima program unggulan strategis," kata Raja Antoni, Sabtu.

Kelima program strategis itu yaitu digitalisasi layanan kehutanan, pengelolaan hutan berkeadilan, pengembangan hutan sebagai sumber ketahanan pangan, konservasi hutan sebagai paru-paru dunia, serta penerapan kebijakan Satu Peta (One Map Policy) guna memperjelas status lahan dan mendukung investasi hijau.

"Melalui tata kelola yang transparan dan inklusif, kita ingin memastikan setiap kebijakan kehutanan berdampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan," ujar Menhut.

Dalam bidang restorasi, Menhut Raja Antoni menyoroti proyek rehabilitasi di Taman Nasional Way Kambas senilai 150 juta dolar AS, yang menciptakan 750 lapangan kerja baru dan nilai ekonomi hingga 450 juta dolar AS, sekaligus melindungi habitat gajah Sumatera.

Indonesia, lanjut Menteri Raja Antoni, kini tengah mengubah nilai ekonomi karbon hutan menjadi motor pertumbuhan hijau.

Dengan dukungan pasar karbon yang inklusif dan terhubung secara global, Indonesia menargetkan diri menjadi pusat pengembangan pasar karbon dunia.

Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto juga telah menetapkan target nasional menanam 10 juta hektare lahan kritis, sebagai wujud nyata komitmen politik terhadap pemulihan ekosistem dan penguatan daya serap karbon.

"Hutan bukan milik kita untuk dimiliki, tetapi untuk dijaga. Masa depan umat manusia bergantung pada bagaimana kita merawat hutan hari ini," ujar Menhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DIY Butuh 1.000 Ton Sampah per Hari untuk Jalankan Program PSEL

DIY Butuh 1.000 Ton Sampah per Hari untuk Jalankan Program PSEL

Jogja
| Sabtu, 11 Oktober 2025, 21:47 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement