Advertisement

JSGI Tanam Puluhan Pohon di RTHP Keparakan Kidul

Ariq Fajar Hidayat
Rabu, 24 Desember 2025 - 11:47 WIB
Sunartono
JSGI Tanam Puluhan Pohon di RTHP Keparakan Kidul Lurah Keparakan Yusup Ahbari (kanan) bersama Plt Kajawat Kemakmuran Kemantren Mergangsan, Eni Junaedah (dua kanan), dan Ketua Gerakan Cinta Code Haris Syarif Usman (dua kiri), menanam bibit pohon buah di RTHP Keparakan Kidul, Mergangsan, Kota Jogja, Rabu (24/12/2025). Harian Jogja - Nugroho Nurcahyo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pagi yang teduh di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Keparakan Kidul, Mergangsan, Kota Jogja, Rabu (24/12/2025), menjadi saksi penanaman puluhan pohon yang bukan sekadar seremonial, melainkan simbol harapan bagi masa depan bantaran Sungai Code.

Kegiatan penanaman pohon tersebut digelar J Sustainable and Green Initiative (JSGI) sebagai penutup rangkaian Ekspedisi Hijau 2025. Program ini menjadi wujud komitmen JSGI, divisi khusus lingkungan dan energi hijau PT Aksara Dinamika Jogja (ADJ), penerbit Harian Jogja, dalam mendorong kesadaran ekologis di ruang-ruang kota yang kian terbatas.

Advertisement

Sebanyak 30 pohon ditanam di area RTHP Keparakan Kidul yang berada di dekat bantaran Sungai Code. Jenis tanaman yang dipilih didominasi tanaman buah yang dinilai adaptif dengan kondisi lahan dan lingkungan sekitar.

“Di RTHP Keparakan akan ditanam 30 pohon. Kami menanam atas perhitungan teknis DLH Kota Jogja yang mengatur jarak tanam,” ujar Head of Media Strategist JSGI, Nugroho Nurcahyo.

Nugroho menjelaskan keterbatasan lahan membuat jumlah pohon yang bisa ditanam tidak banyak. Namun, perhitungan teknis menjadi kunci agar tanaman dapat tumbuh optimal dan memberi manfaat jangka panjang.

“Dengan lahan yang ada, untuk tanaman buah bisa ditanam maksimal 30 batang pohon. Karena itu kami mengikuti rekomendasi teknis agar fungsi ekologisnya tetap maksimal,” katanya.

Selain penanaman di RTHP, JSGI juga menyiapkan 30 bibit tambahan yang akan didistribusikan melalui Kelurahan Keparakan. Bibit tersebut diharapkan dapat ditanam warga di halaman rumah masing-masing atau menggunakan metode tabulampot bagi lahan yang sempit.

Langkah ini dinilai penting untuk memperluas dampak penghijauan hingga ke lingkungan permukiman. JSGI mendorong keterlibatan warga agar gerakan hijau tidak berhenti di ruang publik semata.

Penanaman pohon di Keparakan Kidul juga menandai transisi program JSGI ke agenda lanjutan. Setelah Ekspedisi Hijau 2025 resmi ditutup, JSGI akan memulai program Melestarikan Sungai, Menjaga Warisan Budaya pada awal 2026.

“Penanaman pohon di RTHP Keparakan Kidul ini menjadi penutup Ekspedisi Hijau 2025, sekaligus titik awal program Melestarikan Sungai, Menjaga Warisan Budaya. Kami berharap pohon yang ditanam ini bisa membantu memperbaiki ekosistem bantaran Kali Code,” ujarnya.

Dukungan pemerintah kelurahan setempat turut menguatkan kegiatan tersebut. Lurah Keparakan, Yusuf Ahbari, menyambut baik inisiatif JSGI yang dinilainya sejalan dengan upaya kelurahan menjaga lingkungan dan mengurangi risiko bencana.

“Kami mengucapkan terima kasih atas penanaman pohon ini karena membantu penghijauan dan pelestarian tanaman di wilayah Keparakan. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat,” kata Yusuf.

Ia menambahkan keberadaan pohon di sekitar bantaran sungai berperan penting dalam konservasi air dan pencegahan longsor di sekitar Sungai Code. Menurutnya, vegetasi yang memadai akan memperkuat struktur tanah di tepi sungai.

“Di RTHP Keparakan Kidul ada Kali Code, sehingga penanaman ini diharapkan membantu penyerapan air dan mencegah longsor. Ini penting untuk mitigasi risiko bencana,” katanya.

Yusuf menjelaskan Kelurahan Keparakan memiliki tiga RTHP aktif, meski masih ada satu wilayah kampung yang belum memiliki ruang terbuka hijau.

Meski demikian, kesadaran warga untuk menanam pohon dinilai cukup baik. Keterbatasan lahan mendorong warga memanfaatkan pot, tabulampot, hingga lahan sempit di sekitar rumah untuk menanam tanaman hias maupun buah-buahan.

Upaya kecil yang dilakukan di Keparakan Kidul ini diharapkan menjadi contoh bahwa penghijauan kota tidak selalu membutuhkan ruang luas. Dari bantaran sungai, harapan akan kota yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan terus ditanam dan dirawat bersama.

Melalui penanaman pohon di bantaran Sungai Code, JSGI berharap kesadaran menjaga lingkungan terus tumbuh di tengah masyarakat Jogja, seiring kebutuhan akan kota yang lebih hijau, aman, dan berkelanjutan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja Rajwan Taufiq mengucapkan terima kasih kepada JSGI atas inisiatif yang dilakukan. RTHP Keparakan Kidul memang saat ini belum ditanami pohon peneduh sehingga program dari JSGI ini sejalan dengan rencana kerja DLH Kota Jogja. Adanya inisiatif dari JSGI menjadi percepatan realisasi menghijaukan RTHP Keparakan Kidul.

"Semoga kolaborasi pemerintah, media massa, masyarakat dan sektor privat ini berlangsung dengan berkesinambungan," kata Rajwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

UMK Sleman 2026 Naik 6 Persen Lebih, Ini Besarannya

UMK Sleman 2026 Naik 6 Persen Lebih, Ini Besarannya

Sleman
| Rabu, 24 Desember 2025, 18:37 WIB

Advertisement

9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia

9 Desa Wisata Pilihan untuk Liburan Akhir Tahun di Indonesia

Wisata
| Selasa, 23 Desember 2025, 19:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement